BPIW Jajaki Kerja Sama Lanjutan dengan Perancis
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terus berupaya memperpanjang kerja sama dengan Perancis. Salah satunya melakukan penjajakan
guna melanjutkan kerja sama pengembangan ecodistrik dalam mewujudkan Kota Cerdas Berkelanjutan di
Indonesia.
“Dalam melakukan penataan kota menuju Kota Cerdas Berkelanjutan memang membutuhkan kemitraan dengan
banyak pihak. Termasuk, kemitraan dengan lembaga internasional serta negara sahabat,” ungkap Kepala
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan didampingi
Sekretaris BPIW Kementerian PUPR, Dadang Rukmana saat menerima kunjungan perwakilan Greend Building
Prancis, Frank Miraux di Kantor BPIW, Jakarta, (17/11).
Menurut Rido, BPIW senantiasa membuka peluang kemitraan dengan berbagai pihak dalam mengembangkan
kota-kota di Indonesia, agar kondisi kota-kota yang ada dapat semakin baik pada masa mendatang.
Membangun kota, lanjut Rido, membutuhkan perencanaan, konsepsi, proses waktu yang tak singkat serta
biaya yang tak murah. “Dengan demikian, terciptanya kemitraan dengan berbagai lembaga yang relevan
menjadi semacam keharusan, agar dalam mengembangkan kota-kota dapat semakin mudah dan terwujud
dengan waktu yang lebih cepat,” terangnya.
Di tempat sama, Dadang Rukmana mengatakan, saat ini Perancis merupakan salah satu negara maju yang
patut digandeng dalam pengembangan kota-kota di Indonesia. “Banyak hal yang perlu diadopsi dan
dipelajari dari sana (Perancis,-res) terkait pengembangan kota,” ujar Dadang.
Menurutnya, saat ini banyak kota-kota di Perancis yang mengelola sistem perkotaan dengan baik.
“Dimana di sana ada kota yang mampu menyuplay energi listriknya secara mandiri dengan memanfaatkan
potensi energi yang ada, mulai dari biomassa, tenaga matahari, pengolahan sampah dan lainnya,”
paparnya.
Kemudian, lanjutnya, kerja sama yang pernah dilakukan dengan Perancis dalam pengembangan perkotaan
di Indonesia bentuknya bantuan. “Dengan makin banyak kota-kota di negeri ini yang mendapat bantuan,
hal itu akan membantu pemerintah dalam mengembangkan perkotaan,” terang Dadang.
Perwakilan Greend Building Francis, Frank Miraux mengatakan, saat ini kerja sama yang telah
dilakukan baru untuk dua kota, yakni Bandung dan Mataram. Menurutnya, Perancis dalam kerja sama
pengembangan kota selalu menomorsatukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) penghuni kota dengan
menyesuaikan karakter dan nilai-nilai yang hidup di daerahnya.
“Perancis melakukan program-program pengembangan perkotaan, selalu berangkat dari pengembangan
SDM-nya. Sehingga, kami bersama walikotanya aktif berkampanye kepada warga untuk sama-sama menjaga
dan bersama-sama memajukan kota,” terangnya. Selain itu, lanjutnya, ada juga bantuan-bantuan fisik
yang diberikan dalam rangka turut menunjang pengembangan kota k earah yang lebih baik.
Seperti diketahui, Bidang Pengembangan Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru, Pusat Pengembangan
Kawasan Perkotaan, BPIW Kementerian PUPR pada tahun 2016 melakukan pendampingan terhadap delapan
kota untuk melakukan percepatan pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan.
Delapan kota itu mewakili Sumatera, Kalimantan, Selawesi, kawasan timur dan Jawa, yakni Banda Aceh,
Padang, Banjarmasin, Gorontalo, Bau-bau, Ambon, Salatiga, Trenggalek. Diharapkan untuk pengembangan
delapan kota tersebut dapat dilakukan kerja sama dengan Perancis.(ris/rovina/infoBPIW)